Popular Posts

Thursday, December 27, 2007

Kasihan wanita itu

Tak perlu saya sebut nama maupun inisialnya. Seorang wanita sama seperti saya. Hampir semua orang pernah berurusan dengannya dan diajak bertengkar. Baik dos maupun kary semua pernah berurusan dengannya.


Aku sebagai orang baru, ternyata jadi sasaran juga.
Pagi ini Bosku istrinya keguguran.
Ketika saya bertanya kepadanya, mau menengok nggak Bu?
Dia jawab salam aja, karena dia banyak kerjaan. saya tanya ke teman yang lain, belum juga.
Ya sudah.
Akhirnya ada mahasiswa yang mau nengok. Dan sambil nyeletuk saya berkata : "aku boleh ngikut bonceng nggak? dia jawab boleh Bu. Karena memang anak-anak tsb mau naik motor.

Nggak ada ujung pangkalnya, wanita tadi ngomel. "Saya nggak masuk dua hari aja nggak ada yang nanya. anak sakit dua hari nggak ada yang nengok. Emban cinde eman siladan. (istilah Jawa yang artinya pilih kasih)".
Kami yang ada di ruangan tsb diam saja.
Wanita itu mendatangiku dan berkata " Mbak saya mau bicara empat mata!" sambil menuju mejaku. Dan mulailah dia "muntah". Mengungkit-ungkit semua kebaikan yang pernah dia lakukan. Dari mulai seragam....
Katanya karena dialah aku dapat seragam. karena dia yang mengemis-ngemiskan....."
Aku diam saja.....
kudengarkan saja "muntahannya"
Kemudian dia ungkit-ungkit masalah insentif seorang teman yang katanya "atas usaha dialah akhirnya dapet 300rb. Padahal mustinya hanya 125."
Semua dia ungkit-ungkit.
Masalah yang dulu juga. Padahal waktu itu sudah "titik" selesai!! Nol' kosong-kosong'
berarti "ndak ada masalah"
ternyata wanita mendendam,
Dia menghina aku, "katanya S2, intelek ternyata hatinya........
"Silahkan mengadu ke Pak  I, ke Rektor,....."

Ya Allah, Wanita ini kenapa?
Saya cuma katakan " Hanya Allah yang tahu hati manusia Bu"
Belum terpuaskan "muntah"nya dan "hajat"nya aku stop aja dengan berkata:
 
"Sudah cukup bu. Maaf saya mau ke Kantor pos. mau ngeposin obat"
Lalu aku berkemas sambil berlalu pergi.
Aku segera ke ATM ambil uang dan pergi beli obat. Pulang ke rumah.
Mengemas obat dan buah ke dalam kardus dan ke kantor pos.

Langsung ke Melawai cari obat yang lain yang masih kurang
Ambil uang di Balqis (Setoran bulanan Koperasi)

Buat laporan bulanan Bens radio dan
Ba'da Isya pulang ke rumah.

Di sepanjang perjalanan aku cuma berdoa" ya Allah sadarkan wanita ini"
Sambil kuabcakan alfatihah dan Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun
Sesungguhnya kita ini milik Allah dan akan kembali kepadanya
hasbunallah wani'mal wakil nikmal maula wanikmanasir
Cukuplah Allah bagiku

Malam ini juga kubacakan Surat Yasin untuknya, semoga kami terlindung dari ketajaman lidah dan mulutnya.
Semoga Allah memberikan petunjuk kepada wanita malang itu.

No comments:

Powered By Blogger