Popular Posts

Friday, December 14, 2007

Every man has his destiny

Setiap orang punya takdirnya masing-masing, begitu bunyi sebuah quote yang terkenal.

'Every man has his destiny'
-- famous quote.

Tak sengaja saya baca bolggernya Putrajaya. Saya baca kutipan diatas.
Saya berfikir memang benar. Setiap orang punya takdir masing-masing.

Saya melihat adik saya sendiri, sudah pontang-panting cari kerja hinga detik ini belum dapat kerja juga. Rezeki, jodoh, dan maut memang rahasia Allah.
Sekuat apapun kita berusaha, kalau Tuhan belum berkehendak nggak akan tercapai.
namun, jangan lupa : sebagai manusia kita harus berusaha merubah nasib kita. 'Innallaha layughayyiru ma bi qaumin hatta yu ghayyiru ma bi anfusihim'.
Janji Allah benar!

Menganggur memang merupakan sebuah beban. Baik beban bagi diri sendiri maupun beban bagi orang lain. Tak heran jika banyak yang mengalami depresi mental.

Termasuk adikku sendiri. Ketika dia meminta uang kepadaku, dan tidak kupenuhi maka dia akan bertindak 'brutal'. Dia keluarkan kata-kata yang kotor dan kalau dipikir-pikir 'sangat menyakitkan hati'. Dengan aksinya tersebut dia berharap dia akan dapat terpenuhi kehendaknya.

Seperti kejadian sore ini, tiba-tiba adikku datang ke kantorku. Dia minta uang dan kubilang tak ada uang. Dia marah-marah dan berbicara di luar kendalinya. Seolah bukan adik saya yang bicara. Sambil matanya melotot. Seperti kerasukan 'setan'.
Akhirnya dengan terpaksa kuberikan juga uang. Meski jumlahnya tidak banyak, ternyata dengan selembar uang tersebut dia diam dan pergi.

'ya Allah berilah hamba kesabaran menghadapi semua ini'

Yang saya herankan setelah insiden seperti ini biasanya dia akan bersikap biasa dan normal. Seolah tidak terjadi apa-apa. Ketika bertemu di rumah seolah insiden tersebut tidak pernah terjadi. Dia sudah normal kembali. bahkan rajin mengaji. Saya tidak tahu penyakit apa ini.

Setelah saya perhatikan, kejadian ini berkali-kali, setiap dia kepepet maka dia akan bertindak seperti orang gila. dengan harapan akan terpenuhi permintaannya.

Sebenarnya saya bingung menghadapi semua ini. Harus saya bawa kemana adik saya ini? haruskan saya bawa ke RSJ? atau ke psikiater? atau ke Kiai?

Akhirnya dengan seringnya kejadian seperti ini, saya akhirnya jadi terbiasa. dan saya anggap biasa aja.

Tapi kadang terfikir olehku.....
Untuk mencarikan alternatif pengobatan untuknya. Tapi kemana?
Berkali-kali dia berulah........
Lebaran disuruh pulang dan sudah diongkosi..... ternyata tidak pulang
malah merongrong ayah saya..... minta kiriman uang!
Disuruh menengok ayah yang sedang sakit... dan udah dikasih ongkos pulang
.... ternyata tidak pulang
dan malah minta kiriman lagi sama ayah....
dikemanakan uang-uang tersebut?
Apakah dia ikut aliran sesat?
ratusan ribu sudah ....... raib
hilang tak tentu dikemanakan.
Radio tape recorder yang ada di kamarnya juga sudah raib entah dikemanain....
Sudah terlalu banyak uang yang kuberikan kepadanya raib..... muspro
650 ribu katanya untuk latihan pendidikan satpam..... raib sudah
muspro juga.......
...............................

No comments:

Powered By Blogger